Shin Tae-yong berbicara tentang pengalamannya yang mengharukan saat menjadi pelatih Timnas Indonesia. Momen paling menggetarkan terjadi ketika Timnas Indonesia berhasil lolos ke ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dengan kemenangan 2-0 atas Filipina.
Shin mengungkapkan bahwa saat itu suasana stadion sangat penuh dengan suporter yang antusias. Bahkan, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, turut hadir dalam pertandingan tersebut, menambah kemeriahan perayaan. Suara suporter yang meneriakkan namanya membuat Shin terharu.
“Masuk ke ronde ketiga kualifikasi,” kata Shin Tae-yong, dilansir dari YouTube Lee Kyung-kyu. “Suasana di Indonesia sulit diungkapkan dengan kata-kata. Para penggemar merayakan malam yang gila. “Presiden hadir langsung, dan stadion dipenuhi oleh kerumunan yang sangat ramai.”
Shin sangat terharu dengan dukungan fans Timnas Indonesia yang terus meneriakkan namanya setelah pertandingan.
“Dalam pertandingan terakhir melawan Filipina, Indonesia berhasil meraih kemenangan dengan skor 2-0,” ujarnya.
“Mirip dengan di Korea, Indonesia juga memiliki suporter yang sangat antusias, seperti halnya Red Devils.” Mereka sangat bersemangat, meneriakkan nama saya dan menyanyikan lagu-lagu.” Kami bersalaman dan bernyanyi bersama.”
Setelah beberapa kali berkeliling stadion, para pemain mendekati Shin, mengangkatnya, dan menyiramnya dengan air, sementara para penggemar terus bernyanyi. Shin mengaku tidak pernah mendengar nama seorang pelatih diteriakkan oleh suporter yang memenuhi stadion, bahkan saat Korea Selatan mencapai semifinal Piala Dunia 2002 di bawah asuhan Guus Hiddink.
“Saya sendiri juga tidak mengerti mengapa hal itu terjadi,” ujar Shin Tae-yong.”Saat saya berkeliling stadion untuk merasakan suasana, para penggemar terus meneriakkan nama saya.” Bahkan setelah pertandingan selesai, mereka masih terus meneriakkan nama saya.”
Shin Tae-yong dan Peluang Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Shin Tae-yong juga berbicara tentang peluang Timnas Indonesia di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, di mana mereka akan bersaing dengan Jepang, Arab Saudi, Bahrain, China, dan Australia.
Media luar negeri menyebut grup ini sebagai “grup neraka” karena keberadaan tiga tim yang sering tampil di Piala Dunia: Jepang, Arab Saudi, dan Australia.
Dalam lima edisi terakhir, Jepang dan Australia selalu tampil di Piala Dunia, sementara Arab Saudi kembali berpartisipasi dalam dua edisi terakhir. “Selain itu, China dan Bahrain, yang berada di peringkat lebih tinggi daripada Indonesia, juga patut diperhitungkan.” Bahrain saat ini berada di peringkat 80 dunia, China di posisi 87, sementara Indonesia di peringkat 133 dunia.
Shin Tae-yong tetap optimis dan menargetkan posisi ketiga atau keempat di grup agar dapat melanjutkan peluang ke putaran final melalui putaran keempat kualifikasi. “Menurut saya, tidak terlalu penting jika kita tidak meraih posisi pertama atau kedua,” ucapnya.
“Lebih baik bersaing melawan tim yang lebih kuat, seperti tim peringkat satu atau dua, karena situasi saling mengalahkan akan menguntungkan kami.”
Menurut Shin, peluang terbesar untuk lolos langsung dari Grup C adalah Jepang dan Australia. Targetnya adalah mencapai posisi ketiga atau keempat, sehingga masih memiliki peluang untuk lolos melalui play-off.
Park Hang-seo Dianggap Cocok Jadi Pelatih Malaysia Setelah Kim Pan-gon mengundurkan diri sebagai pelatih Timnas Malaysia
Analis olahraga Malaysia, Datuk Dr,Pekan Ramli menyebut Park Hang-seo sebagai kandidat yang tepat untuk menggantikannya. Park Hang-seo, yang sebelumnya melatih Timnas Vietnam, dianggap memiliki kemampuan untuk membangun tim dan karakter pemain, serta menjadi momok bagi Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia dengan catatan tak terkalahkan dalam lima pertemuan terakhir antara kedua tim.
“Hang-seo mungkin menjadi kandidat yang dipertimbangkan oleh FAM (Asosiasi Sepak Bola Malaysia) karena dia tidak hanya mengembangkan tim Vietnam secara keseluruhan, tetapi juga membentuk karakter para pemainnya,” kata Pekan Ramli dilansir dari Stadium Astro.
“Tugas seorang pelatih tidak hanya melibatkan pengembangan keterampilan di lapangan, tetapi juga membentuk karakter dengan menanamkan kedisiplinan dan semangat juang.”
Park Hang-seo sebelumnya menolak tawaran dari timnas India dan Kamboja. Selama melatih Vietnam, ia menjadi momok bagi Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia. Dalam lima pertemuan terakhir, Shin Tae-yong tidak pernah bisa menang melawan Vietnam yang dilatih Park Hang-seo.
Pada Kualifikasi Piala Dunia 2022, Timnas Indonesia mengalami kekalahan 0-4 melawan Vietnam. Lalu pada Piala AFF 2020, Timnas Indonesia bermain imbang 0-0 melawan Vietnam. Pada SEA Games 2021, Timnas U-23 Indonesia tumbang dengan skor 0-3 dari Vietnam.
Setelah itu, pada semifinal Piala AFF 2022, Timnas Indonesia bermain imbang 0-0 melawan Vietnam di leg pertama dan kalah 0-2 di leg kedua.
Di sisi lain, Pekan Ramli tidak menutup kemungkinan untuk pelatih lokal memimpin tim nasional Malaysia. Namun, ia menekankan pentingnya pelatih yang kompeten dan berwibawa tinggi.
“Kami tidak berniat untuk mengecualikan pelatih lokal atau nasional.” Namun, untuk kompetisi internasional, kami memerlukan pelatih dengan kaliber dan wibawa yang tinggi.” Mereka harus memahami gaya permainan tim lawan dan mampu merancang strategi yang teknis dan efektif,” jelasnya.