Piala Presiden 2024 telah selesai dilaksanakan. Turnamen pramusim sepak bola paling bergengsi dalam satu dekade terakhir ini kembali menjadi hiburan sejati bagi masyarakat Indonesia. Tidak hanya mereka yang menyaksikan langsung di stadion, tetapi juga para pendukung yang menonton dari rumah.
Berbeda dengan edisi sebelumnya, Piala Presiden 2024 hanya melibatkan delapan tim peserta dari Liga 1, berdasarkan tiga kriteria: klub yang pernah menjadi juara di Piala Presiden, tim tuan rumah penyelenggara, dan klub yang dipilih berdasarkan partisipasi mereka di kompetisi klub Asia.
Persib Bandung adalah satu-satunya tim yang memenuhi semua kriteria: pernah juara Piala Presiden, menjadi tuan rumah penyelenggara di fase grup, dan tim yang ikut dalam turnamen Asia.
Persija Jakarta dan Arema FC pernah menjuarai Piala Presiden, sedangkan Persis Solo dan Bali United menjadi tuan rumah untuk Piala Presiden 2024. Madura United, Borneo FC, dan PSM Makassar dipilih karena partisipasi mereka di kompetisi klub Asia.
Delapan tim peserta Piala Presiden 2024 memiliki basis suporter yang besar, sehingga antusiasme masyarakat sudah bisa diprediksi sejak awal.
Namun, antusiasme masyarakat Indonesia terhadap Piala Presiden 2024 sangat luar biasa. Hal ini terlihat dari stadion yang selalu penuh, mulai dari fase grup di Bandung dan Bali, hingga semifinal dan final di Solo, serta melalui siaran langsung di Indosiar.
Rating dan share televisi yang melesat membuktikan bahwa Piala Presiden 2024 menjadi pilihan utama bagi pemirsa di rumah.
Salah satu alasan penyelenggaraan Piala Presiden selalu sukses adalah sambutan luar biasa dari pecinta sepak bola Indonesia, termasuk di edisi 2024.
Dalam enam pertandingan pertama Piala Presiden 2024, rating dan share televisinya melesat tinggi, dengan share mencapai lebih dari 20 persen di beberapa pertandingan.
Performa kepemirsaan dari enam pertandingan awal Piala Presiden 2024 sangat memuaskan, mencatat rating tertinggi sepanjang enam edisi penyelenggaraan turnamen ini. Rata-rata TV rating mencapai 3,3 persen, sementara TV share mencapai 18,2 persen,” ujar Direktur SCM, Harsiwi Achmad, pada 23 Juli 2024.
Ada tiga pertandingan dengan share lebih dari 20 persen, dua di antaranya melibatkan Persib Bandung.
Ketika Maung Bandung melawan PSM Makassar, share televisi mencapai 21,8 persen, dengan rating 2,5 persen. Sementara saat melawan Borneo FC, share mencapai 20,3 persen dengan rating 5,1 persen. Pertandingan lainnya adalah duel antara Bali United dan Arema FC, dengan share 20,2 persen dan rating 2,4 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Persib Bandung bermain di depan lebih dari 9 ribu bobotoh di Stadion Si Jalak Harupat, mereka yang menonton melalui televisi juga sangat banyak. Begitu pula saat Bali United menghadapi Arema FC di pertandingan pertama Grup B di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, dengan 3.942 penonton di stadion dan share televisi mencapai 20,2 persen.
Pada semifinal Piala Presiden 2024, meskipun bertepatan dengan siaran Olimpiade 2024 dan Asian Volleyball Championship U-20 2024, performa rating dan share televisi tetap tinggi.
“Meski bersamaan dengan pertandingan bulutangkis di Olimpiade 2024 dan laga voli, rating kami justru mencapai angka tertinggi, dengan TV rating sebesar 4,6 persen dan TV share 18,9 persen,” ujar Ekin Gabriel Subakty, Deputy Director Programming Indosiar, di Solo, 2 Agustus 2024.
Lapak Gratis: UMKM Meraih Keuntungan di Stadion
Kehadiran Piala Presiden 2024 di Bandung dan Gianyar pada fase grup, serta di Solo pada semifinal dan final, membawa rezeki bagi UMKM di sekitar stadion.
Di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pedagang UMKM mulai dari penjual atribut tim sepak bola hingga pedagang makanan dan minuman berbondong-bondong berdagang.
Saat semifinal di Solo, pedagang UMKM di Stadion Manahan mendapatkan kesempatan berdagang tanpa biaya sewa.
UMKM selalu terlibat di setiap pertandingan Piala Presiden.
Saya juga sempat menikmati soto dan es dawet di sana. Saya melihat kekuatan UMKM terutama kuliner di Solo ini luar biasa. “Rasanya enak, harga terjangkau, dan penyajiannya cepat,” ujar Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden, Maruarar Sirait, saat hadir di Solo untuk semifinal Piala Presiden 2024.
Kami memiliki visi dan misi sosial dari Presiden Jokowi untuk mendukung pertumbuhan UMKM. Saya sangat senang dapat menjalankan arahan tersebut. UMKM harus bahagia, senang, dan dagangannya semakin laris berkat Piala Presiden,” tambah Ara.
UMKM membuat Piala Presiden 2024 menjadi hiburan yang lengkap dan berkualitas bagi masyarakat yang membawa keluarganya menikmati pertandingan langsung di stadion.
Piala Presiden 2024: Arema FC Ukir Quattrick Trofi
Arema FC tampil trengginas sejak awal Piala Presiden 2024 dan akhirnya meraih trofi juara. Di final melawan Borneo FC di Stadion Manahan, Solo, pada Minggu (4/8/2024), Arema FC keluar sebagai pemenang melalui adu penalti dengan skor 5-4 setelah pertandingan berakhir imbang 1-1 dalam waktu normal.
Gol Arema FC dicetak oleh Wilian Marcilio pada menit ke-49, sementara gol penyama kedudukan Borneo FC dicetak oleh Leo Gaucho pada menit ke-62. Dalam babak adu penalti, kelima penendang dari Arema FC berhasil menjalankan tugas mereka dengan sempurna, sementara dari lima penendang Borneo FC, hanya Ronaldo Rodrigues yang gagal.
Berkat hasil tersebut, Arema FC berhak atas trofi juara Piala Presiden 2024, mencatatkan beberapa fakta menarik sebagai berikut:
Trofi Keempat: Arema FC berhasil meraih empat gelar juara Piala Presiden, terbanyak dari enam edisi.
Tiga Kali Bungkam Borneo di Final: Arema FC tiga kali mengalahkan Borneo FC di final Piala Presiden.
Back to Back Juara: Arema FC menjadi satu-satunya klub yang berhasil back to back juara, pada edisi 2022 dan 2024.
Masih Bertaring: Arema FC membuktikan taringnya masih belum habis dengan meraih gelar juara setelah dua musim terakhir mengalami performa buruk.
Total Hadiah Fantastis: Total hadiah Piala Presiden 2024 mencapai Rp 5,250 miliar untuk juara pertama.
Arema FC membawa kembali trofi Piala Presiden untuk kali keempat ke Malang, dengan pelatih Joel Cornelli yang berhasil membentuk tim yang solid dan kompak. Keberhasilan ini merupakan pelipur lara bagi Arema FC yang mengalami nasib buruk dalam dua musim terakhir, sekaligus menjadi bukti bahwa mereka masih layak diperhitungkan.